Nepal Tak Siap Hadapi Gempa Kedua

KATHMANDU - Perdana Menteri Nepal Sushil Koirala, Kamis (14/5/2015), mengatakan negerinya tak siap menghadapi gempa kedua yang mengguncang negeri itu dalam tiga pekan.

Pengakuan itu disampaikan Koirala saat mengunjungi Charikot, sebuah kota kecil yang menjadi daerah paling parah dihantam gempa kedua berkekuatan 7,4 magnitude yang terjadi Selasa lalu.

Gempa kedua ini menewaskan tak kurang dari 96 orang dan melukai 2.300 orang lainnya. Sementara gempa pertama yang terjadi pada 25 April menewaskan lebih dari 8.150 orang dan mengakibatkan puluhan ribu orang terluka dan ratusan ribu orang lainnya kehilangan tempat tinggal.

"Setelah gempa pertama, kami tak siap menghadapi gempa baru dengan kekuatan yang sangat besar," kata Pm Koirala saat tiba di Charikot.

Dia menambahkan, musim hujan yang segera datang akan semakin menyengsarakan korban gempa. Sehingga negeri itu sangat membutuhkan bantuan.

"Kami membutuhkan tenda, rakyat kami butuh tempat berteduh. Dengan musim hujan  yang akan tiba, akan sangat sulit bagi rakyat kami hidup di tempat terbuka seperti ini," tambah dia.

Hampir semua orang di Charikot, yang terletak 140 kilometer sebelah utara Kathmandu, takut untuk tinggal di dalam bangunan. Kini mereka berada di jalanan mencari bantuan untuk meringankan penderitaan.

Bantuan makanan juga jarang datang di tempat itu, sementara pasokan bantuan yang ada tak mencukupi bagi warga yang terus berdatangan.

Banyak orang yang hanya menunggu di depan gerbang sebuah pusat distribusi bantuan kecil milik angkatan darat. Para warga kerap mengguncang-guncang gerbang dengan marah karena frustrasi.

Ganga Karki Jungu, seorang pekerja sosial di Charikot, mengatakan warga marah karena mereka tak memiliki tempat berteduh dan makanan. Ganga mengatakan pemerintah gagal melakukan kordinasi yang baik untuk mendistribusikan bantuan yang sudah tiba di Nepal.

"Di banyak desa, hampir semua bangunan hancur atau rusak parah. Bangunan yang masih berdiri dalam kondisi sangat rapuh," ujar Ganga.

Ganga ada di antara para pekerja sosial dan aktivis politik yang bertemu dengan PM Koirala untuk mendesak pemerintah bergerak cepat membantu warganya.

"Pemerintah harus membantun sejumlah bangunan permanen khususnya perumahan dalam skala besar sebelum musim hujan datang," kata Ganga kepada perdana menteri.

Mendapat desakan seperti itu, Koirala berjanji pemerintah akan segera menyalurkan bantuan bagi korban gempa.

"Kita semua harus bekerja dengan tekad keras untuk membangun Nepal yang baru. Kami akan berusaha untuk membangun kembali rumah-rumah dan memperbaiki kehidupan rakyat," ujar Koirala.

Gempa kedua yang menghantam Nepal berkekuatan lebih kecil dibanding gempa pada April lalu dan terjadi di kawasan yang berpenduduk jarang di antara Kathmandu dan Gunung Everest.

Daerah yang paling menderita akibat gempa kedua adalah kawasan pedesaan di lereng pegunungan Himalaya, menghancurkan banyak desa terpencil yang hanya bisa dicapai dengan berjalan kaki.