7 Cara Alami Meningkatkan Kadar Hormon Testosteron

Testosteron merupakan hormon stereoid dari kelompok androgen yang memegang peranan penting bagi kesehatan, baik pada pria atau wanita. Secara rata-rata, pria dewasa menghasilkan sekitar 20 kali lebih banyak dibandingkan wanita. Kadar testosteron berada di titik tertinggi pada usia muda, dan akan menurun saat seseorang memasuki usia 30-an.

Selain bertanggung jawab terhadap fungsi seksual, testosteron juga berperan penting dalam menjaga otot dan tulang agar tetap kuat, serta menjaga lemak untuk tetap terdistribusi secara merata di tubuh. Selain perubahan fungsi seksual serta penurunan massa otot dan kepadatan tulang , rendahnya tingkat testosteron bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan termasuk peningkatan kolesterol “jahat”.
Meningkatkan Kadar Hormon Testosteron Secara Alami

Sebenarnya, suplemen untuk meningkatkan hormon testosteron sudah ada selama bertahun-tahun, namun masyarakat masih ragu terhadap adanya efek samping untuk jangka panjang. Dan dalam beberapa kondisi, seperti orang-orang yang memiliki riwayat kanker prostat memang diperingatkan untuk tidak mengonsumsi suplemen tersebut. Kabar baiknya, ada cara alami dan aman untuk meningkatkan kadar testosteron, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Menurunkan berat badan
Lemak tubuh berlebih dapat menurunkan kadar testosteron, terutama jika kelebihan berat badan tersebut terfokus dalam bentuk lemak perut. Sebuah studi di University at Buffalo menemukan bahwa 40 persen dari pria obesitas mempunyai kadar testosteron yang rendah. Adapun studi lainnya juga menemukan bahwa 75 persen laki-laki yang sangat gemuk, baik muda ataupun tua, diketahui memiliki kadar testosteron yang rendah. Jadi, salah satu solusi untuk meningkatkan kadar testosteron adalah dengan cara menurunkan berat badan.

2. Minum kopi
Selain dapat memberikan sentakan energi, kafein dapat meningkatkan kadar testosteron. Sebuah studi dari Harvard School of Public Health menemukan bahwa minum lima (170 gram) cangkir kopi setiap hari selama sebulan diketahui dapat meningkatkan rasio testosteron menjadi estrogen hampir sebanyak 200 persen pada pria yang kelebihan berat badan meskipun efeknya tidak tahan lama. Namun demikian, sebaiknya anda konsultasikan terlebih dahulu pada dokter sebelum mengonsumsinya.

3. Tingkatkan asupan vitamin D
Vitamin D sebenarnya juga merupakan hormon, dan menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Archives of Internal Medicine, sekitar 75 persen orang Amerika kekurangan vitamin ini. Sebuah studi selama tiga tahun pada pria dewasa yang dipublikasikan pada Hormone and Metabolic Research menemukan bahwa pria yang mempunyai kadar vitamin D yang tinggi diketahui kadar testosteronnya lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang kadar vitamin D dalam tubuhnya rendah.

Studi lain menemukan bahwa pria dengan kadar testosteron rendah yang diberi suplemen vitamin D (3.332 IU) setiap hari selama setahun mengalami kenaikan kadar testosteron sebesar 20 persen. Para ilmuwan percaya bahwa vitamin D membuat tubuh dari mengubah testosteron-ke-estrogen, di mana pada saat yang sama membuat reseptor pada kelenjar adrenal(yang melepaskan hormon testosteron) jadi lebih sensitif.

4. Mengatasi stres
Menurut sebuah studi dari University of Texas di Austin, jika seseorang stres, tubuhnya akan melepaskan hormon stres kortisol dalam jumlah yang besar. Hal ini dapat menghambat peran dari hormon testosteron. Robert Josephs, pemimpin penelitian tersebut mengungkapkan bahwa ketika kadar kortisol tetap tinggi sebagaimana yang dialami orang dalam keadaan stres, maka kemampuan untuk mereproduksi (testosteron) akan semakin sulit. Namun efek hormon kortisol akan berkurang seiring dengan menurunnya tingkat stres yang dialami seseorang.

5. Cukup tidur
Sebuah penelitian di Belanda menemukan bahwa pria berusia lanjut (64-74 tahun) dapat menaikkan kadar testosteron mereka dengan mendapatkan tidur malam cukup. Semakin lama mereka tidur, semakin banyak hormon testosteron yang beredar dalam darah mereka. Terlalu sedikit tidur dapat menurunkan kadar testosteron. sebuah studi di University of Chicago Medical Center menemukan bahwa kurang tidur selama seminggu dapat menurunkan kadar testosteron hingga 15 persen.

6. Olahraga
Selain dapat menjaga kebugaran, olahraga dapat meningkatkan kadar testosteron. Sebuah studi di Baylor University menemukan bahwa kadar testosteron akan tetap tinggi selama 48 jam ke depan setelah melakukan latihan angkat beban. Sementara itu, studi yang berbeda menunjukkan bahwa olahraga dalam waktu yang pendek yakni lari cepat 6 detik, secara signifikan dapat meningkatkan kadar hormon testosteron. Penelitian lain menemukan bahwa olahraga di malam hari juga efektif dalam meningkatkan kadar testosteron. Namun demikian, jangan terlalu berlebihan dalam melakukannya, karena sebuah studi di Universirty of North Carolina menemukan bahwa olahraga secara berlebihan dapat menurunkan kadar testosteron sebesar 40 persen.

7. Makan kacang
Almond, kacang Brasil, Walnut, dan kacang tanah dapat meningkatkan produksi testosteron. Beberapa studi telah menemukan bahwa pria yang makan makanan tinggi lemak tak jenuh tunggal, yakni jenis lemak yang sering ditemukan dalam kacang-kacangan, diketahui memiliki kadar testosteron yang sangat tinggi. Kadar asam aspartat (1 dari 20 asam amino penyusun protein) yang tinggi dalam kacang-kacang tersebut dapat meningkatkan produksi hormon testosteron dan meningkatkan aliran darah dalam tubuh.


sumber